ANALISIS INTEGRASI BANGSA :
Integrasi Bangsa merupakan bersatunya penduduk atau masyarakat yang berada di suatu bangsa yang terdiri dari berbagai golongan untuk mencapai sebuah tujuan atau misi tertentu, yang mana misi / tujuan tersebut merupakan tujuan yang dianggap baik dan bermanfaat bagi bangsa itu sendiri dan bagi bangsa lain.
Berikut adalah analisis tentang sebuah Integrasi Bangsa yang terdapat di Negara : Kamboja , Bhutan , Singapura , dan India
1. KAMBOJA
Tentang Kamboja :
Kerajaan
Kamboja atau Kamboja adalah sebuah
negara
berbentuk
monarki konstitusional di
Asia Tenggara.
Negara ini merupakan penerus
Kekaisaran Khmer
yang pernah menguasai seluruh
Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Nama resmi negara ini dalam bahasa Indonesia
adalah Kerajaan Kamboja (Bahasa Inggris: Kingdom of Cambodia), merupakan hasil
terjemahan dari bahasa Khmer Preăh Réachéanachâk Kâmpŭchéa. Sering disingkat
menjadi Kampuchea (Bahasa Khmer:
កម្ពុជា). Kata Kampuchea berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu
Kambuja.
Kamboja (Bahasa Khmer:
ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា. Dibaca: Kampuchea). Secara resmi bernama Kerajaan Kamboja, adalah
sebuah negara di Asia Tenggara. Luas totalnya adalah 181.035 km2. Berbatasan
dengan
Thailand di
sebelah barat,
Laos di sebelah
utara,
Vietnam di
sebelah timur, dan
Teluk Thailand di selatan.
Sungai Mekong
dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini. Negara ini merupakan penerus
Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Indochina antara abad ke-11 dan
14.
Penduduk di Kamboja didominasi oleh penganut agama Buddha dengan 90%
populasi menganut Buddha Theravada. Terdapat 1% populasi pemeluk agama Kristen
dan sisanya beragama Islam, atheis, atau penganut kepercayaan animisme.
Agama Buddha telah ada di Kamboja sejak abad ke-5 masehi. Buddha Theravada
telah ada di Kamboja sejak abad ke-13 masehi dan kini telah dianut oleh 90%
populasi di Kamboja.
Islam adalah agama yang mayoritas dianut oleh kaum Cham (disebut juga Khmer
Islam) dan minoritas kaum Melayu di Kamboja. Berdasarkan data dari Po Dharma,
terdapat 150.000 sampai 200.000 penduduk Muslim di Kamboja pada tahun 1975.
Semuanya menganut aliran Sunni.
Kristen dibawa ke Kamboja oleh misionaris Katholik Roma pada tahun 1660.
Pada tahun 1972, terdapat sekitar 20.000 kaum Kristiani di Kamboja, kebanyakan
dari mereka adalah Katholik Roma. Berdasarkan statistik dari Vatikan, pada
tahun 1953, anggota Gereja Katholik Roma di Kamboja berjumlah 120.000. Hal itu
membuatnya menjadi agama terbesar kedua di negara ini. 50.000 diantaranya
adalah orang Vietnam dan sisanya kebanyakan orang Eropa. Berdasarkan sensus
tahun 1962, terdapat 2.000 pemeluk agama Kristen Protestan di Kamboja. Terdapat
sekitar 20.000 pemeluk agama Kristen Katholik di Kamboja dimana hanya 0,15%
dari total populasi.
Terdapat 100.000 orang yang menganut aliran kepercayaan daerah. Seperti kaum
Khmer Loeu yang menganut animisme. Mereka menggunakan nasi, air, api, batu, dll
untuk melangsungkan ritual. Kaum ini biasanya menganggap tabu beberapa objek
dan praktek.
Analisa :
Negara kamboja memang didominasi orang masyarakat beragama Buddha, akan
tetapi bukan berarti bahwa nilai toleransi dinegara ini rendah justru nilai
toleransi di Negara ini sangatlah besar. Ini dapat dilihat dari kegiatan
masyarakatnya sehari hari yang tidak mementikan latar belakang keagamaan suatu
individu. Masyarakat kamboja sangatlah menjunjung tinggi nilai kebudayaan dan
ini lah yang menyebabkan bahwa tingkat toleransi disini sangatlah tinggi. Semua
masyarakat di Negara ini saling hidup rukun dan damai demi kebaikan seluruh
individu yang tinggal di Negara ini.
2. Bhutan
Tentang Bhutan :
Kerajaan Bhutan yang terletak di bawah pegunungan
Himalaya antara Tiongkok dan India, pada 1865 menjadi protektorat Inggris dan
1949 dialihkan kepada India. Nama negara Bhutan dalam bahasa lokal ialah: Druk
Yul, yang bermakna Tanah Naga Guruh, lagu kebangsaannya ialah Drukyle (Kerajaan
Naga Guruh). Arti Bhutan dalam bahasa Sansekerta ialah “Dataran tinggi di
sebelah Tibetâ€Â, agama Budha aliran Tibet (Tantrayana) mempengaruhi
kepercayaan dan gaya hidup rakyat setempat.
Dalam hal ini bisa dicermati dari bendera kebangsaan Bhutan, yakni bendera
nasional Bhutan terbagi oleh garis diagonal yang membentuk 2 segitiga dengan
warna kuning emas dan merah jeruk serta pada garis diagonalnya terdapat seekor
naga terbang putih.
Warna kuning emas
melambangkan kekuasaan raja; warna merah jeruk adalah warna jubah Lama (biksu)
Tibet yang melambangkan kekuatan spiritual agama Budha; naga putih nan bersih
melambangkan negara Bhutan ini, sedangkan mutiara putih digenggamannya
melambangkan kewibawaan dan kesucian.
Selama ratusan tahun Bhutan tidak memiliki sistem sensus kependudukan yang
lengkap, maka itu statistik kependudukan Bhutan tidak akurat, diperkirakan
berpenduduk sekitar 700.000 hingga 1.500.000 orang; terutama didominasi suku
Tibet dan suku Nepal.Suku Tibet terutama menetap dan tersebar di bagian barat,
kurang lebih 65% dari populasi keseluruhan. Suku Nepal tersebar di bagian
selatan, sekitar 35%. Selain itu masih ada suku India. Bhutan adalah negara
agama yang seluruh warganya beriman, ada sebanyak 75% warga menganut agama
Budha Tantrayana aliran Tibet, sebanyak 25% menganut agama Hindu.
Analisa :
Menurut saya nilai toleranasi di Negara ini
sangatlah baik, hal ini dikarenakan Negara ini memiliki warga yang sangat
beragama dan saling menjunjung nilai kebersamaan dan kesederhanaan. Sehingga
masalah yang timbul akibat keserakahan tidak terjadi di Negara ini. Negara ini
sangat menjunjung nilai kesederhanaan tetepi juga tidak mengabaikan
perkembangan teknologi hal ini di tunjukkan dari masyarakat nya yang tak acuh
terhadap TV, radio dan internet. Masyarakat Bhutan memiliki indeks kebahagiaan
yang cukup besar. Hal ini menandakan bahwa rata- rata Bhutan sangatlah bahagia
dikarenakan mereka menganut nilai nilai kesederhanaan dan nilai nilai
kebesamaan. Hal ini dibuktikan dari dekatnya pemimpin Bhutan dengan
masyarakatnya.
3. SINGAPURA
Tentang Singapura :
Singapura adalah salah
satu republik di Asia Tenggara dan anggota Persemakmuran, yang mencakup
sekelompok pulau, dengan P. Singapura sebagai pulau terbesar. Di sebelah barat
dan utara berbatasan dengan Selat Johor (Malaysia), di sebelah timur dan selatan dengan Selat Singapura
(Indonesia). Negara ini terletak 137 kilometer sebelah utara garis khatulistiwa.
Lokasi negara ini yang strategis, fasilitas infrastrukturnya yang berkembang
pesat, kontras budayanya yang memesona, serta atraksi wisatanya, semua
berkontribusi terhadap kesuksesannya menjadi daerah tujuan unggulan baik untuk
bisnis maupun wisata.
Singapura
terletak di kawasan Asia Tenggara tepatnya di antara Malaysia dan Indonesia di selatan Semenanjung Malaka. Letak
Singapura sangat strategis karena terletak di jalur silang pelayaran
internasional. Letak geografis Singapura adalah 1°22’N, 103°48’E.
Singapura terdiri dari 63 pulau dan
yang terbesar adalah pulau Ujong (biasanya disebut 'pulau Singapura'). Di
sebelah utara Singapura terdapat dua jembatan menuju Johor, Malaysia. Luas
Singapura sekitar 697 km2 dan negara terluas ke-192 di dunia.
Titik tertinggi negara Singapura terletak di Bukit Timah Hill dengan ketinggian
166 m. Hampir dua pertiga wilayah Singapura memiliki ketinggian kurang dari 15
meter di atas permukaan laut.
Singapura berbentuk sebuah ketupat.
Tanahnya rendah dan bergelombang, dengan beberapa bukit di sebelah barat laut
dan daerah berawa-saya di sebelah barat daya. Sungai-sungai kecil dan pendek
mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali di sebelah selatan. Di
sebelah selatan, Singapura memiliki pelabuhan akan yang terlindung oleh dua
pulau lepas pantai.
Singapura terletak kira-kira 130 km
di utara garis khatulistiwa. Suhu rata-rata tercatat 26^o C, dengan pergeseran
hanya sekitar 1,4^C. meskipun demikian, negeri ini mengalami tiga musim yang
berbeda satu sama lain: musim hujan yang sejuk (November-Maret) mempunyai
hubungan dengan angin musim timur laut; musim kemarau yang panas
(April-September) mempunyai hubungan dengan angin musim barat daya; musim
pancaroba (September-November) diwarnai oleh perubahan cuaca yang terjadi
secara mendadak. Curah hujan rata-rata 2.500 mm per tahun.
Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. 85% dari
rakyat Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan
Perumahan (HDB). Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa
(77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), dan etnis India
(7,3%), dan etnis lainnya (1,3% ). Mayoritas rakyat Singapura menganut agama
Buddha (31,9%) dan Tao (21,9%). 14,9% rakyat Singapura menganut agama Islam,
12,9% menganut agama Kristen, 3,3% Hindu, dan lainnya 0,6%, sedangkan sisanya
(14,5%) tidak beragama. Singapura terdiri atas multietnis (Melayu, Cina, India,
dan Eropa). Tata kehidupan masyarakatnya merupakan perpaduan antara budaya
Timur dan budaya Barat.
Analisa :
Tingkat
toleransi di Negara ini sangat baik. Hal ini dibuktikan dari beragamnnya suku ,
ras ,dan agama di Negara ini. Meskipun Negara ini memiliki keberagaman suku ,
ras dan agama hal ini tidak mempengaruhi masyarakatnya untuk saling bekerja
sama dalam membangun Negara ini. Hal ini terbukti dari tingkat perekonomiannya
yang sangat tinggi di asia tenggara padahal Negara ini merupakan Negara yang
wilayahnya sangat kecil namun Negara ini dapat menjadi Negara yang maju di
kawasan asia tenggara bahkan dunia. Meskipun Negara ini di dominasi oleh etnis
cina namun hal ini tidak menghalangi Negara ini untuk menjadi Negara yang
memiliki daya saing yang besar, hal ini dibuktikan dengan saling bekerja sama
nya rakyat yang memiliki banyak perbedaan suku , ras dan agama. Hal tersebut
menjadi tujuan untuk menjadikan Negara ini menjadi Negara yang besar dan maju.
4. India
Tentang India :
India terletak di asia selatan
dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua, india
merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. India sering
disebut dengan sub continent / anak benua, luas sekitar 600.000 mil.
Perkembangan sejarah Asia Selatan terutama India sudah ada sejak ribuan tahun
sebelum masehi. Tetapi baru ketika setelah kedatangan bangsa Arya, pengkajian
sejarah Asia Selatan kelihatan lebih nyata. India salah satu pusat peradaban
dunia pada masa lampau, selain Cina dan Timur Tengah dan juga Eropa. Letak
peradaban terbesar bangsa India adalah teletak di Mohenjodaro dan Harapa. Letak
Mohenjodaro dan Harappa sendiri kurang lebih 800 km .Suku asli India adalah
bangsa Dravida,yang kemudian eksistensinya sedikit demi sedikit tergusur loleh
kedatangan bangsa Arya dari Asia Barat
Pasca kedatangan bangsa Arya inilah proses asimilasi budaya di India
berkembang, terutama adalah munculnya agama Hindu di India. Sebelum secara
resmi agama Hindu berkembang, telah terjadi kontak antara bangsa Dravida dan
Arya, tetapi pada akhirnya bangsa Dravida memilih tiga opsi yaitu; kelompok
pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa arya dan melawannya sampai
kalah. Kelompok kedua adalah yang kemudian menyingkir ke wilayah lain yaitu
Deeccan dan Bihar, sedangkan kelompok ke tiga adalah mereka yang kemudian
melakukan percampuran dengan ras pendatang, ras Arya, dan untuk selanjutnya
melahirkan kebudayaan baru di India.
Analisa :
Di India,sebagian kehidupan masyarakat
India dipengaruhi oleh Agama yang dianut mereka,Dimana agama mereka mempunyai
ajaran-ajaran yang berisi larangan-larangan dan perintah yang harus
dilaksanakan mereka, sehingga ajaran agama mereka menopang dan memandu mereka
dalam kehidupan social mereka.Di terapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari,
bagi setiap penganut agama menjalankan aturan-aturan yang telah dipercayai
mereka dalam agamanya,seperti agama hindu dengan aturannya,dan begitu pula
dengan agama lainnya yang berkembang di India. Nilai toleransi di Negara ini
cukuplah baik sebab mereka percaya bahwa urusan agama adalah urusan antara
suatu individu dengan tuhan atau dewanya. Hal ini pula yang membuat Negara ini
menjadi Negara yang besar sebab masyarakat di Negara ini saling menghormati perbedaan dan karena
banyaknya jumlah penduduk di Negara ini menyebabkan mereka menjunjung tinggi nilai persatuan dan
kesatuan,