PAPER
TEKNOLOGI INFORMASI & MULTIMEDIA
TEKNOLOGI 5G
DISUSUN OLEH :
FARID NUR CHOLIS
12416661
4IB04
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
ABSTRAK
Jaringan 5G adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan generasi kelima yang melebihi kecepatan generasi sebelumnya yaitu 4G. Jaringan 5G menyediakan banyak keuntungan bagi pengguna diantaranya, kecepatan multi-gigabit (Gbps). Teknologi jaringan 5G merupakan salah satu bukti dari inovasi yang terus dilakukan. Tanpa ada rasa bosan sekaligus rasa cukup, teknologi telekomunikasi terus dikembangkan. Pada akhirnya, munculah jaringan 5G. Walau sebenarnya teknologi 4G masih memadai untuk saat ini, kemajuan pesat teknologi membuat semuanya tidak hanya diam di tempat.
Dalam teknologi 5G, sistem kerja yang dipakai pun tetap seperti biasa. Data akan dikirimkan melalui gelombang radio yang terbagi menjadi frekuensi yang memiliki perbedaan masing-masing. Perbedaan ini pun dibagi sesuai dengan tipe komunikasi yang dibutuhkan, contohnya seperti sinyal navigasi maritim, siaran televisi dan yang terakhir sekaligus yang sangat berguna dalam telekomunikasi adalah mobile data.
Walau sudah ada 3G dan 4G, semua gelombang radio itu akan dioptimalkan sesuai dengan teknologi yang digunakan. Tentu saja ketika berbicara mengenai 5G, maka semuanya akan menjadi lebih cepat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada saat berkembang sangat cepat ,hal ini akan sangat berpengaruh sekali pada kehidupan baik dalam segi sosial, pendidikan maupun perekonomi, terutama pada bidang komunikasi dan penyiaran dimana operator baik seluler atau yang lainnya dituntut untuk menyediakan layanan yang lebih bagus lebih efisien dan juga dengan kecepatan yang lebih cepat.
Pada saat ini perkembangan komunikasi seluler berkembang dengan begitu cepatnya, yang dulu berawal dari 1G ,2g, 3G, LTE atau 3,5G ,4G , dan sekarang sudah menginjak sampai generasi 5G yang kualitasnya sudah sangat jauh dibanding dengan generasi sebelumnya atau bisa dibilang ultra high. Tetapi 5G belum sampai diindonesia hanya dibatasan negara-negara eropa ,amerika serikat dan negara maju lainnya, bahkan diindonesia teknologi 4G LTE masih belum maksimal karena hanya menjangkau sebagian besar pulau jawa dan hanya sebagian wilayah tertentu saja diluar jawa, belum bisa menjangkau seluruh daerah diindonesia.
Oleh sebab perkembangan teknologi yang begitu cepat kita selaku mahasiswa dibidang teknologi kita wajib membahas teknologi 5G yang sekarang sedang populer dikalangan negara-negara maju yang belum bisa dijangkau dan dinikmati oleh warga indonesia pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Mengetahui mengenai teknologi 5G, perkembangan 5G, serta keuntungan dan kekurangan penggunaan teknologi 5G.
1.3 Batasan Masalah
Pada penulisan paper ini, masalah dibatasi mengenai teknologi 5G dan beberapa aspek didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teknologi 5G [1][2]
Sejak teknologi 5G telah dikemukakan konsepnya, banyak pihak yang telah melakukan kajian terkait dengan kandidat frekuensi yang akan digunakan dalam teknologi 5G. Kajian yang dilakukan oleh Wonil Roh, dkk menunjukkan bahwa pita mmWave mungkin memang menjadi kandidat yang lay ak untuk generasi sistem seluler selanjutnya (5G). Hasil pengukuran dilakukan di Amerika Serikat dan Korea diringkas bersama dengan pengukuran propagasi ruang aktual di ruang anechoic, menggunakan skema hybrid beam-forming baru dengan hasil tes indoor dan outdoor untuk menegaskan kelayakan mmWave band untuk penggunaan seluler.
Pada kajian whitepaper yang dilakukan oleh 5G Americas terkait dengan rekomendasi spektrum untuk teknologi 5G, dalam whitepaper tersebut dijelaskan bahwa rentang frekuensi yang sesuai untuk 5G akan mencakup pita-pita di bawah 6 GHz seperti spektrum 2G / 3G hasil re-farming, pita frekuensi yang teridentifikasi untuk IMT dan juga band-band WRC-15. Namun, karena kelangkaan Naskah Publikasi Studi Lanjutan 5G Indonesia 2018 Spektrum Outlook dan Use Case untuk Layanan 5G Indonesia 6 spektrum di bawah 6 GHz, yang hampir sepenuhnya digunakan dan akan lebih sulit untuk menemukan spektrum harmonis internasional setelah WRC-15, perlu mencari rentang frekuensi potensial di atas 6 GHz. Pembagian spektrum terkontrol merupakan cara penting untuk menggunakan kembali spektrum untuk melengkapi spektrum khusus berlisensi saat ini, yang masih menjadi dasar untuk pengoperasian sistem 5G (5G Americas, 2017b). Pada bulan Desember 2017, 3GPP telah menyelesaikan dan melengkapi spesifikasi untuk non-standalone (NSA) 5G New Radio (NR). Spesifikasi dari 5G NR merupakan bagian pertama dari standar 5G global. Rilis standar 5G NR ini akan membuka peluang bagi vendor dan industri untuk mulai mengembangkan chipset berdasarkan standar ini. Arsitektur standar NSA 5G NR ini akan memanfaatkan antarmuka teknologi LTE dan NR serta jaringan inti LTE yang ada. Konfigurasi ini kemungkinan akan digunakan untuk penerapan awal di tahun 2019.
Kebutuhan spektrum untuk 5G NR dikategorikan menjadi:
- Low bands, dibawah 1 GHz untuk kebutuhan coverage terutama untuk aplikasi MMTC (massive IoT dan mobile broadband).
- Mid bands, 1 to 6 GHz, bandwidth yang lebih lebar untuk kebutuhan eMBB dan mission-critical.
- High bands, diatas 24 GHz (mmWave) : untuk kebutuhan bandwidth yang sangat besar.
Teknologi 5G merupakan evolusi dari berbagai teknologi seluler yang sudah dikembangkan sejak lama oleh para peneliti. Teknologi seperti pada antena, densififikasi, virtulisasi sampai dengan koneksi masif. Teknologi tersebut terus dikembangkan dan di sinergikan dalam satu teknologi seluler yang saling menopang satu sama lain. Salah satu permasalahan utama dalam teknologi seluler untuk 5G adalah ketersediaan dan utilisasi spektrum (Gomez, 2018).
- Harmonisasi spektrum seluler baru sangat diperlukan untuk memastikan layanan 5G dapat memenuhi harapan dimasa depan dan memberikan seluruh potensi dan kemampuan dari teknologi ini.
- 5G membutuhkan spektrum dalam tiga rentang frekuensi utama agar memberikan jangkauan luas dan dapat mendukung semua use case yang dapat dihadirkan dengan teknologi 5G. rentang spektrum tersebut adalah sub1 GHz; 1-6 GHz dan di atas 6 GHz.
- Potensi signifikan untuk koeksistensi 5G dan layanan nirkabel lainnya (mis. Satelit dan sambungan tetap) di pita frekuensi yang lebih tinggi (mis. Di atas 24 GHz).
- Lisensi teknologi spektrum netral yang penting agar memungkinkan penyelenggara dapat dengan mudah ber migrasi ke teknologi 5G.
2.2 Uji Coba Teknologi 5G [1]
GSA telah mengidentifikasi 192 operator, di 81 negara yang secara aktif berinvestasi dalam 5G (yaitu yang telah menunjukkan, sedang menguji atau menguji coba, atau telah dilisensikan untuk melakukan uji coba lapangan dari teknologi 5G, sedang menyebarkan jaringan 5G atau telah mengumumkan layanan diluncurkan) (GSA, 2018a). Secara global, spektrum terbanyak yang di uji coba adalah
- Pita n78 (3300-3800 MHz). Sebanyak 107 operator seluler yang telah melakukan uji coba pada rentang pita ini.
- Pita n257 (26.5-29.5 GHz). Sebanyak 87 operator seluler yang telah melakukan uji coba pada rentang pita ini.
- Pita n79 (4400-5000 MHz). Sebanyak 18 operator seluler yang telah melakukan uji coba pada rentang pita ini. Naskah Publikasi Studi Lanjutan 5G Indonesia 2018 Spektrum Outlook dan Use Case untuk Layanan 5G Indonesia 44
- Pita 64-89 GHz. Sebanyak 13 operator seluler yang telah melakukan uji coba pada rentang pita ini.
Salah satu yang dilaporkan dalam uji coba ini adalah throughput downlink puncak dari berbagai demonstrasi, tes dan uji coba. Meskipun uji coba ini tidak dapat dibandingkan antara satu operator dengan lainnya karena penggunaan jumlah spektrum, jenis uji coba aplikasi dan jenis perangkat yang digunakan dalam uji coba berbeda-beda. Terlepas dari kondisi uji coba yang dilakukan oleh operator seluler, sebagian besar dari hasil uji coba tersebut memiliki nilai kecepatan diatas 1 Gbps, meskipun hasil ini belum tentu sama pada kondisi komersial.
Berdasarkan data dari Viavi Solution, 30% vendor yang mendukung operator seluler melakukan uji coba adalah Ericsson, Huawei merupakan vendor kedua dengan 22%, kemudian 21% oleh Nokia, ZTE sebanyak 7%, Qualcomm 6%, Samsung dengan 5% dan, Intel dengan 4%, sisanya adalah vendor lain (Viavi Solution, 2018).
Beberapa operator seluler di Indonesia telah melakukan uji coba teknologi 5G dengan kondisi yang berbeda-beda,yaitu :
Telkomsel melakukan uji coba teknologi 5G pada saat yang bersamaan dengan momen Asian Games 2018. Uji coba ini menggunakan spektrum pita 28 GHz (perangkat Huawei) dan menekankan pada skema enhanced Mobile Broadband (eMBB) dan Ultra-Reliable Low-Latency Communication (URLLC). Hasil uji yang didapatkan dengan nilai peak data rate sebesar 17 Gbps dan latency < 1 Ms (Direktorat Penataan Sumber Daya, 2018).
XL Axiata juga melakukan uji coba teknologi ini yang dilakukan di lokasi Kota Tua Jakarta pada bulan Agustus 2018. Uji coba ini menggunakan spektrum pita 28 GHz dan 15 GHz dengan melakukan uji teknis sebagai berikut :
- Pada pita 28 GHz menggunakan perangkat Huawei dilakukan secara outdoor dengan adanya reflector dengan mempertimbangkan jarak RRU ke handset.
- Pita 15 GHz menggunakan perangkat Ericsson dan dilakukan uji kemampuan beam tracking pada kondisi statis dan mobile.
Selain uji teknis, XL Axiata juga memberikan contoh penggunaan teknologi 5G secara massive melalui LoT seperti :
- Waste management, memberikan pin point untuk lokasi tempat sampah di dalam kota serta kondisi jumlah sampah dan memberikan efisiensi pengambilan sampah yang sudah penuh. Naskah Publikasi Studi Lanjutan 5G Indonesia 2018 Spektrum Outlook dan Use Case untuk Layanan 5G Indonesia 45
- Water management and monitoring, melakukan monitoring springkler dalam seluruh kota untuk otomatisasi penyiraman apabila dibutuhkan dan juga monitoring kadar kebersihan air dalam kota.
- VR experience
Hasil uji coba yang dilakkan oleh XL Axiata memiliki nilai peak data rate sebesar 11 Gbps (Direktorat Penataan Sumber Daya, 2018).
2.3 Keuntungan 5G [3][4]
Ada beberapa keuntungan dari teknologi 5G, antara lain :
- Resolusi tinggi dan bentuk bandwidth yang besar dan bi-directional.
- Teknologi untuk mengumpulkan semua jaringan pada satu platform.
- Lebih efektif dan efisien.
- Teknologi untuk memfasilitasi alat pengawasan pelanggan untuk tindakan yang cepat.
- Kemungkinan besar, akan memberikan data penyiaran yang besar (dalam Gigabit), yang akan mendukung lebih dari 60.000 sambungan.
- Mudah dikelola dengan generasi sebelumnya.
- Teknologi suara untuk mendukung layanan heterogen (termasuk jaringan pribadi).
- Mungkin untuk menyediakan seragam, tanpa gangguan, dan konektivitas yang konsisten di seluruh dunia.
- Layanan paralel multiple, seperti Anda dapat mengetahui cuaca dan lokasi saat berbicara dengan orang lain.
- Anda dapat mengontrol PC Anda lewat smartphone.
- Proses belajar mengajar akan lebih mudah – Murid yang berada di belahan bumi lain dapat mengikuti pelajaran.
- Pengobatan akan menjadi lebih mudah dan hemat – Dokter dapat mengobati pasien yang berada di tempat terpencil di dunia.
- Monitoring akan lebih mudah – Organisasi pemerintah dapat memonitor setiap bagian dari dunia. Memungkinkan untuk mengurangi tingkat kejahatan.
- Memvisualisasikan alam semesta, galaksi, dan planet-planet akan menjadi mungkin.
- Memungkinkan untuk menemukan dan mencari orang yang hilang.
- Memungkinkan mendeteksi bencana alam termasuk tsunami, gempa bumi dan lain-lain lebih cepat.
2.4 Kekurangan 5G [3][4]
Meskipun, teknologi 5G diteliti dan dikonseptualisasikan untuk memecahkan semua masalah sinyal radio dan kesulitan dunia seluler, namun karena beberapa alasan keamanan dan kurangnya kemajuan teknologi di sebagian besar wilayah geografis. Berikut adalah beberapa kekuragan 5G yaitu:
- Teknologi masih dalam proses dan penelitian tentang viabilitasnya sedang berlangsung.
- Kecepatan, teknologi ini mengklaim sepertinya sulit untuk dicapai (di masa depan, mungkin saja) karena dukungan teknologi yang tidak kompeten di sebagian besar belahan dunia.
- Banyak perangkat lama tidak akan kompeten dengan 5G, oleh karena itu, semua itu perlu diganti dengan gadget yang relative mahal
- Mengembangkan infrastruktur membutuhkan biaya tinggi.
- Masalah keamanan dan privasi pengguna 5G.
BAB III
KESIMPULAN
Jaringan teknologi 5G merupakan Jaringan Internet 5G yang memiliki kecepatan internet yang tinggi dengan lancar. Selain itu, dengan Teknologi Jaringan Internet 5G, pengguna mampu melakukan download video hingga 800 MB dalam waktu sedetik saja. Konsep Telepon seluler 5G adalah sebuah konsep teknologi yang akan memiliki software yang mendefinisikan skema radio dan modulasi seperti halnya skema pengontrol kesalahan terbaru ( New Error-Control Schemes ) yang dapat didownload melalui internet.
Pengembangan ini sudah menuju ke arah penggunaan koneksi sebagai fokus dari konsep Telepon seluler 5G ini. Koneksi tersebut mampu mengakses ke teknologi nirkabel yang berbeda pada waktu yang sama dan koneksi mampu menggabungkan arus yang berbeda dari teknologi-teknologi yang berbeda pula. Dalam teknologi 5G, setiap jaringan akan bertanggung jawab dalam menangani pergerakan pengguna, sementara koneksi akan menentukan pilihan terakhirnya antara nirkabel yang berbeda dan penyedia layanan jaringan akses seluler untuk pelayanan tertentu. Pilihan tersebut akan didasarkan pada middleware yang terpasang di telepon seluler.
DAFTAR PUSTAKA
[1]https://balitbangsdm.kominfo.go.id/mod=publikasi&a=dl&page_id=464&cid=29&download_id=198
[2] https://farikingeografi.blogspot.com/2017/12/makalah-5g.html
[3] https://fungsi.co.id/pengertian-5g/
[4] https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-jaringan-5g/