PROPOSAL INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL SEDERHANA
FARID NUR CHOLIS
12416661
3IB04
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal ini tepat pada waktunya. Proposal ini membahas tentang Perancangan Instalasi Rumah Tinggal Sederhana.
Proposal ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Teknik . Dalam proposal ini membahas tentang Perancangan Instalasi Rumah Tinggal Sederhana. Kekurangan dalam makalah ini saya sadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam proposal ini tentunya banyak sekali dan kekhilafan, baik kata atau kalimat dan tata letak,
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan proposal pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ......................................................... 2
1.5 Tujuan .......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................ 3
2.1 Syarat Pemasangan Instalasi ...................................... 3
2.2 Identifikasi Hantaran dengan Warna ....................... 3
2.3 Pembagian Beban ....................................................... 4
BAB III LANGKA KERJA .............................................. 5
3.1 Langka Kerja Pemasangan ......................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ............................................................. 8
BAB IV Penutup ................................................................. 9
4.1 Kesimpulan ................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Instalasi yang diatur dalam PUIL 2000 adalah semua instalasi tenaga listrik dalam bangunan dan sekitar sampai dengan tegangan menengah arus bolak-balik 35 kV dan tegangan 1500 V arus searah, baik mengenai perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan pegujian, pelayanan, pemeliharaan, maupun pengawasannya, kecuali untuk keadaan khusus yang diatur dalam peraturan lain.
Rancangan instalasi listrik adalah berkas gambar rancangan dan uraian teknis yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Dalam proposal ini penulis akan merencanakan instalasi pada rumah bertingkat. Rancangan yang dibuat harus jelas dan mudah dipahami, sehingga tidak menemukan kesulitan dalam pemasangan.
Pada saat ini penerangan sangat dibutuhkan baik itu di kota-kota besar maupun di pedesaan yang sampai pada saat ini masih tidak terjamah akan energi listrik ini.Pada lokasi pedesaan yang tidak terjamah oleh energi listrik, sangat dibutuhkan energi listrik sebagai penerangan. Pada umumnya instalasi penerangan di pedesaan tersebut hanya menggunkan cara instalasi penerangan rumah tangga yang sederhana saja. Yaitu instalasi rumah sederhana yang tidak bertingkat, hal ini disebabkan karena lokasi pemukiman yang masih mungkin untuk dikembangkan kesamping.Pada insatalasi seperti ini menggunakan sekring 1 Fasa dengan 2 group.
Lain halnya dengan instalasi perumahan di kota-kota besar yang sangat sulit untuk mengembangkan bangunan ke samping. Maka orang akan melakukan pengembangan ke atas. Dengan hal ini maka instalasi yang digunakan adalah instalasi rumah bertingkat.Instalasi rumah sederhana pada saat ini merupakan sesuatu yang cukup vital bagi masyarakat. Tanpa adanya listrik maka secara tidak langsung suatu kegiatan manusia akan terganggu.
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) ?
- Bagaimana cara instalasi rumah sederhana tersebut?
1.3 Batasan Masalah
Peraturan instalasi rumah sederhana terdapat dalam PUIL 2000. Pada kegiatan kali ini hanya terbatas pada perancangan instalasi rumah sederhana. Yaitu rumah sederhana tidak bertingkat.
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan proposal ini adalah:
- Sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah ekonomi teknik
- Dapat membuat rancangan instalasi pada rumah tidak bertingkat
- Mahasiswa dapat memasang instalasi listrik dan perangkat – perangkat penunjang lainnya.
- Mahasiswa dapat memasang instalasi sesuai dengan ketentuan PUIL dan mengutamakan keselamatan kerja
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Syarat-syarat Pemasangan Instalasi Rumah
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah di buat oleh perencana berdasarkan denah rumah atau bangunan dimana instalasinya akan di pasang.Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang di terima dari pemilik bangunan atau rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus di penuhi dari yang berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah :
- Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan di pasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. Gambar instalasi, yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan di pasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titil lampu, saklar, dan kotak kontak, Panel Hubung Bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan di pasang
- Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang akan di perlukan antara lain:
- Rekapitulasi material
- Rekapitulasi daya
Oleh karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas semuan pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan instalasi tenaga pada suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan baik. Hal ini juga sangat berguna bagi kami sebagai mahasiswa tentunya agar nantinya bisa menjadi seorang perencana yang terampil.
2.2. Identifikasi hantaran dengan warna
Menurut Ir.E.Setiawan dalam bukunya yang berjudul “ Instalasi ListrikArus Kuat ” (1981:72) mengenai penggunaan warna untuk identifikasi hantaran berlaku ketentuan-ketentuan dibawah ini(pasal 720).
- Untuk hantaran pentanahan hanya boleh digunakan warna majemuk hijau-kuning. Wrana ini tidak boleh digunakan untuk tujujan lain.
- Pada instalasi dengan hantaran netral atau kawat tengah,harus digunakan warna biru .hanya pada instslasi hantaran netral atau kawat tengah, warna biru boleh digunakan untuk maksud lain, kecuali untuk menandai hantaran pentanahan.
- Pada instalasi fasa-tiga warna-warna yang harus digunakan untuk fasa-fasa nya ialah:
- Fasa 1(fasa R) : merah
- Fasa 2(fasa S) : kuning
- Fasa 3(fasa T) :hitam
Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan tetap maupun sementara, termasuk dalam perlengkapan hubung bagi.
Untuk pengawatan didalam peralatan listrik dianjurkan hanya diigunakan satu warna khususnya hitam, kecuali untuk hantaran pentanahan dan netral. Bila dipandang perlu , penggunaan warna dan warna majemuk lain didalam peralatan llistrik tiidak dilarang.
Kabel berselubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa, netral maupun pentanahan, asalkan isolasi yang telihat diujung kabel dibalut dengan pita berwarna yang sesuai dengan warna-warna tersebut diatas (ayat 720 f1).
2.3. Pembagian Beban
Menurut ir.E.Setiawan : “ Untuk installasi yang dihubungkan dengan tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas masing-masing fasa”
Instalasi di ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan gangguan sekecil mungkin harus dihubungkan denan lebih dari satu ranngkaian akhir dan sedapat mungkin dedngan fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya penerangan secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik, misalnya di gedung-gedung pertunjukian, toko-toko pasar dan sebagainya. Di gedung-gedung demikian, penerangan ruangan dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang, tangga dan tempat keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa. (ayat 84.1 A5).
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1. Langkah Kerja Pemasangan
Adapun cara ataupun langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam penginstalasian rumah sederhana yaitu :
- Melakukan survei ketempat pemasangan instalasi rumah
- Melakukan inventarisasi
- Membuat gambar single line, wearing diagram dan pemipaan agar lebih mudah pada perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
- Buat diagram pemipaan untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS,DLL
- Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik 2000
- Lakukan pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahulu di pasang
- Memberi label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa keluar, phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi kesalahan
- Menguji instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter atau dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan satuan mega)
- Melakukan pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar tunggal, saklar seri, dan stop kontak
- Memeriksa pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta dalam kotak sambung
- Memeriksa pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan instalasi
- Menunggu antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu
Berikut ini adalah gambar ranangan rumah yang akan dipasang instalasi dan perangkat lainnya :
Berikut ini adalah gambar rancangan rumah yang telah dipasangkan instalasi dan perangkat lainnya:
3.2. Alat dan Bahan
Berikut ini adalah daftar barang , harga barang , jumlah barang, dan daya yang dibutuhkan :
Daftar harga dapat berbeda antara toko satu dengan yang lainnya, daftar harga yang digunakan diperoleh dari situs belanja online, dan mata uang untuk harga setiap barang barang diatas menggunakan mata uang rupiah.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Demikian proposal ini saya sampaikan, dengan kesadaran akan moral dan tanggung jawab intelektualitas, makadari itu saya dapat menarik kesimpulan bahwa :
- Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi syarat perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti petunjuk standar yang adapada PUIL 2000.
- Dalam melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan observasi terlebih dahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara materi maupun non materi.
- Keselamatan kerja sangat diutamakan untuk menghindari terjadinya kerugian secara materi dan non-materi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.tokopedia.com/
[2] Badan Standar Nasional, persyaratan umum instalasi listrik 2000 ( PUIL 2000 ), SNI standar nasional Indonesia SNI 04 – 0225 – 2000.
[3] Yayasan Usaha Tenaga Listrik, 2001. Panduan INSTALASI LISTRIK untuk RUMAH berdasarkan PUIL 2000. CV. Yansa Mitrakarsa, Jakarta.
[4] https://pensicucuik.blogspot.com/2017/10/proposal-instalasi-listrik.html
[5] http://lihatd.blogspot.com/2012/05/proposal-instalasi-perumahan-sederhana.html
[6] https://www.bukalapak.com