Kamis, 17 Oktober 2019
TUGAS PENGOLAHAN CITRA
NAMA : FARID NUR CHOLIS
KELAS : 4IB04 C
NPM ; 12416661
https://docs.google.com/document/d/e/2PACX-1vRReTbIHJOrPzXi4oZVcW05BkOkx7ycmq1GIRVlBu5Zuy1UeHMIRwie-cfPJYT_4c9UzJaHSIGR_K5Q/pub
https://drive.google.com/file/d/1_eWwtSL6RnNFS1TO5JNcmt_0MaJSkjbL/view?usp=sharing
Senin, 30 September 2019
ORGANISASI & ARSITEKTUR KOMPUTER #
Ø Apa itu Arsitektur Komputer ??
Arsitektur Komputer adalah sebuah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Dengan pengertian lain Arsitektur Komputer yaitu suatu ilmu dan seni tentang tata cara interkoneksi diantara berbagai jenis komponen perangkat keras atau hardware supaya dapat melahirkan suatu komputer melengkapi keperluan fungsional, kinerja dan juga target keuangannya.
Dalam hal bidang teknik komputer, arsitektur komputer memiliki arti suatu ilmu yang bertujuan untuk merancang sebuah sistem komputer. Arsitektur von Neumann atau mesin von Neumann adalah arsitektur yang dibuat oleh John Von Neumann “1903-1957”, hampir semua komputer saat ini memakai arsitektur von Neumann.
Di arsitektur ini digambarkan bahwa komputer dengna empat bagian utama yaitu: unit artimatika dan logis (ALu), Unit kontrol, memori, alat masukan dan hasil” yang disebut dengan I/O, selanjutnya bagian-bagian tersebut terhubung oleh rangkaian kawat “bus”.
Ada beberapa sub-kategori dalam arsitektur komputer, diantaranya yaitu:
1. Set intruksi “ISA”
2. Arsitektur mikro dari ISA
3. Sistem desain dari semua komponen dalam perangkat keras “hardware” komputer ini.
• Arsitektur Komputer Adalah Desain Komputer :
Adapun arsitektur komputer adalah desain komputer yang mencakup:
1. Set intruksi
2. Komponen perangkat keras atau hardware
3. Susunan system
• Jenis-Jenis Arsitektur Komputer :
Adapun jenis-jenis arsitektur komputer adalah:
1. Komputer SISD
2. Komputer SIMD
3. Komputer MISD
4. Komputer MIMD
• Klasifikasi Arsitektur Komputer
Mesin Von Neumann
Kriteria Mesin Von Neumann :
1. Memiliki subsistem hardware dasar yakni sebuah CPU, sebuah memori dan juga sebuah I/O system
2. Adalah stored-program computer
3. Mengoperasikan instruksi dengan cara berurutan
4. Memiliki jalur (path) bus antara memori dan CPU
Menurut Flyyn di tahun 1966, mengklasifikasikan arsitektur komputer dari sifatnya adalah:
1. Jumlah prosesor
2. Jumlah program yang bisa dioperasikan
3. Struktru memori
Terdapat beberapa faktor yang menjadi pengaruh keberhasilan arsitektur komputer, antara lain:
1. Manfaat Arsitektural
2. Kinerja system
3. Biaya sistem
Terdapat empat ukuran pokok yang menjadi penentu keberhasilan arsitektur, yakni manfaat arsitekturalnya yakni:
1. Aplicability
2. Maleability
3. Expandibility
4. Comptible
Bagian Pokok Arsitektur Komputer :
Ada dua bagian pokok pada arsitektur komputer, yakni:
1. Instructure Set Arhitecture adalah spesifikasi yang menjadi penentu bagaimana programmer bahasa mesin berinteraksi terhadap computer
2. Hardware System Architecture adalah subsistem perangkat keras dasar yaitu: CPU, memori dan OS.
Cara-Cara Membuat Transformasi Di Arsitektur Komputer
Ada beberapa cara membuat transformasi di arsitektur yakni:
1. Merancang array prosesor
2. Mengaplikasikan proses pipelining
3. Membuat komputer dengan multiprosesor
4. Membuat komputer dengan arsitektur yang lain
Atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas dari Arsitektur Komputer
Terdapat atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas dari arsitektur komputer adalah:
1. Generalitas
2. Applicability atau daya serap
3. Efisiensi
4. Mudahnya dalam pemakaian
5. Maleability atau daya tempa
6. Expandibility atau daya kembang
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Arsitektur Komputer
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan arsitektur komputer, antara lain:
Manfaat Arsitektur :
1. Aplicability
2. Meability
3. Expandibility
4. Compatible
Kinerja Sistem
Yang dimaksud suatu pengukur kinerja sistem adanya serangkaian program standar
yang dijalankan dan juga bisa disebut dengan Benchmark di komputer yang akan
di uji ukuran kinerja CPU :
1. Million Instruction PerSecond (MIPS) 2. Million Floating Point PerSecond (MFLOP) 3. VAX Unit of Performance (VUP)
Ukuran Kinerja I/O Sistem:
1. Sistem operasi bandwith
2. Operasi I/O perdetik
Ukuran Kinerja Memori:
1. Memori Bandwith
2. Waktu Akses Memori
3. Ukuran Memori
Biaya Sistem
Terdapat biaya sistem yaitu biaya yang dapat diukur dalam banyak cara, yakni:
1. Reabilitas
2. Mudah diperbaiki
3. Penggunaan daya
4. Berat
5. Kekebalan
6. Interface sistem software
Ø Apa itu Organisasi Komputer ??
Dalam hal bidang teknik komputer, arsitektur komputer memiliki arti suatu ilmu yang bertujuan untuk merancang sebuah sistem komputer. Arsitektur von Neumann atau mesin von Neumann adalah arsitektur yang dibuat oleh John Von Neumann “1903-1957”, hampir semua komputer saat ini memakai arsitektur von Neumann.
Di arsitektur ini digambarkan bahwa komputer dengna empat bagian utama yaitu: unit artimatika dan logis (ALu), Unit kontrol, memori, alat masukan dan hasil” yang disebut dengan I/O, selanjutnya bagian-bagian tersebut terhubung oleh rangkaian kawat “bus”.
Ada beberapa sub-kategori dalam arsitektur komputer, diantaranya yaitu:
1. Set intruksi “ISA”
2. Arsitektur mikro dari ISA
3. Sistem desain dari semua komponen dalam perangkat keras “hardware” komputer ini.
• Arsitektur Komputer Adalah Desain Komputer :
Adapun arsitektur komputer adalah desain komputer yang mencakup:
1. Set intruksi
2. Komponen perangkat keras atau hardware
3. Susunan system
• Jenis-Jenis Arsitektur Komputer :
Adapun jenis-jenis arsitektur komputer adalah:
1. Komputer SISD
2. Komputer SIMD
3. Komputer MISD
4. Komputer MIMD
• Klasifikasi Arsitektur Komputer
Mesin Von Neumann
Kriteria Mesin Von Neumann :
1. Memiliki subsistem hardware dasar yakni sebuah CPU, sebuah memori dan juga sebuah I/O system
2. Adalah stored-program computer
3. Mengoperasikan instruksi dengan cara berurutan
4. Memiliki jalur (path) bus antara memori dan CPU
Menurut Flyyn di tahun 1966, mengklasifikasikan arsitektur komputer dari sifatnya adalah:
1. Jumlah prosesor
2. Jumlah program yang bisa dioperasikan
3. Struktru memori
Terdapat beberapa faktor yang menjadi pengaruh keberhasilan arsitektur komputer, antara lain:
1. Manfaat Arsitektural
2. Kinerja system
3. Biaya sistem
Terdapat empat ukuran pokok yang menjadi penentu keberhasilan arsitektur, yakni manfaat arsitekturalnya yakni:
1. Aplicability
2. Maleability
3. Expandibility
4. Comptible
Bagian Pokok Arsitektur Komputer :
Ada dua bagian pokok pada arsitektur komputer, yakni:
1. Instructure Set Arhitecture adalah spesifikasi yang menjadi penentu bagaimana programmer bahasa mesin berinteraksi terhadap computer
2. Hardware System Architecture adalah subsistem perangkat keras dasar yaitu: CPU, memori dan OS.
Cara-Cara Membuat Transformasi Di Arsitektur Komputer
Ada beberapa cara membuat transformasi di arsitektur yakni:
1. Merancang array prosesor
2. Mengaplikasikan proses pipelining
3. Membuat komputer dengan multiprosesor
4. Membuat komputer dengan arsitektur yang lain
Atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas dari Arsitektur Komputer
Terdapat atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas dari arsitektur komputer adalah:
1. Generalitas
2. Applicability atau daya serap
3. Efisiensi
4. Mudahnya dalam pemakaian
5. Maleability atau daya tempa
6. Expandibility atau daya kembang
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Arsitektur Komputer
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan arsitektur komputer, antara lain:
Manfaat Arsitektur :
1. Aplicability
2. Meability
3. Expandibility
4. Compatible
Kinerja Sistem
Yang dimaksud suatu pengukur kinerja sistem adanya serangkaian program standar
yang dijalankan dan juga bisa disebut dengan Benchmark di komputer yang akan
di uji ukuran kinerja CPU :
1. Million Instruction PerSecond (MIPS) 2. Million Floating Point PerSecond (MFLOP) 3. VAX Unit of Performance (VUP)
Ukuran Kinerja I/O Sistem:
1. Sistem operasi bandwith
2. Operasi I/O perdetik
Ukuran Kinerja Memori:
1. Memori Bandwith
2. Waktu Akses Memori
3. Ukuran Memori
Biaya Sistem
Terdapat biaya sistem yaitu biaya yang dapat diukur dalam banyak cara, yakni:
1. Reabilitas
2. Mudah diperbaiki
3. Penggunaan daya
4. Berat
5. Kekebalan
6. Interface sistem software
Ø Apa itu Organisasi Komputer ??
Organisasi komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Biasanya mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen-komponen sister komputer.
Contoh aspek organisasional yaitu :
1. Teknologi Hardware
2. Perangkat Antarmuka
3. Teknologi Memori
4. Sinyal – sinyal kontrol.
Contoh aspek organisasional yaitu :
1. Teknologi Hardware
2. Perangkat Antarmuka
3. Teknologi Memori
4. Sinyal – sinyal kontrol.
Ø
Perbedaan
Arsitektur Komputer dengan Organisasi Komputer :
Organisasi Komputer :
• Bagian yang terkait dengan erat dengan unit – unit operasional
• Contoh : teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal – sinyal control
Arsitektur Komputer :
• Atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer
• Contoh : Set instruksi, aritmetika yang dipergunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.
Ø
Struktur / bagan
dasar dari komputer :
Berikut ini adalah pengertian dari masing – masing blok diatas :
1. Input Device (Alat Masukan) :
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah kedalam komputer.
2. Output Device (Alat Keluaran) :
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluarannya dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
3. I/O Ports :
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data keluar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
4. CPU (Central Processing Unit) :
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU(Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
5. Memori :
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal.Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read OnlyMemory) yaitu memori yang hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6. Data Bus :
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data busini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16,32, atau 64 jalur paralel.
7. Address Bus :
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
8. Control Bus :
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 sampai 10 jalur paralel.
SUMBER :
Disusun oleh :
Farid Nur Cholis
4IB04
TEKNIK ELEKTRO
1. Input Device (Alat Masukan) :
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah kedalam komputer.
2. Output Device (Alat Keluaran) :
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluarannya dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
3. I/O Ports :
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data keluar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
4. CPU (Central Processing Unit) :
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU(Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
5. Memori :
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal.Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read OnlyMemory) yaitu memori yang hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6. Data Bus :
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data busini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16,32, atau 64 jalur paralel.
7. Address Bus :
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
8. Control Bus :
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 sampai 10 jalur paralel.
SUMBER :
http://student.blog.dinus.ac.id/titowae/2015/06/24/perbedaan-organisasi-komputer-dengan-arsitektur komputer/
https://garudacyber.co.id/artikel/553-perbedaan-arsitektur-dan-organisasi-komputer
https://hestimickey.wordpress.com/2017/05/07/pengertian-struktur-komputer-dan-fungsi-komputer/
http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-arsitektur-komputer-fungsi-jenis-klasifikasi- bagian-cara-membuat-faktor-yang-mempengaruhi.html
Disusun oleh :
Farid Nur Cholis
4IB04
TEKNIK ELEKTRO
Sabtu, 30 Maret 2019
Algoritma & Pemrograman Kasus Teknik Elektro #
Membuat Desain Sebuah Sistem Elektronika :
Cara Pembuatan dan Metode :
1. Pengintegrasian sensor suhu LM35 ke sistem mikrokontroler Arduino Uno R3
Tahapam pengintegrasian, adalah: (a) penetapan diagram pengawatan untuk sistem mikrokontroler yang dipilih, yaitu Arduino Uno R3 yang dapat langsung diunduh dari laman http://arduino.cc/en/uploads/Main/Arduino_ Uno_Rev3-schematic.pdf dan (b) pembuatan rangkaian sistem berbasis mikrokontroler Arduino Uno R3 berbantuan program aplikasi Proteus (Labcenter Electronics, 2007; E-MU, 2007; E-mu Systems, Inc., no year; Microcomputer System Design, no year; NETZSCH, no year).
2. Pemrograman mikrokontroler Arduino Uno R3
Tahapan untuk pemrograman, adalah: (a) pembuatan algoritma dalam bentuk diagram alir dan (b) penulisan sintaks pemrograman berbasis bahasa C (Burgess, 1999).
3. Uji verifikasi terhadap program
Tahapan uji verifikasi program berbasis bahasa C (Burgess, 1999) yang telah dibuat diujikan ke dalam program aplikasi Proteus (Labcenter Electronics, 2007; E-MU, 2007; E-mu Systems, Inc., no year; Microcomputer System Design, no year; NETZSCH, no year)., adalah: (a) pemantauan dan pengukuran suhu melalui simulasi pemberian kondisi berbeda terhadap sensor dan (b) penjelasan mekanisme pengoperasian aktuator untuk blower fan dan sistem thermoelectric cooling berdasarkan keadaan yang dideteksi oleh sensor.
Berikut adalah gambar Pengawatan antara sensor suhu, penampil (display), rangkaian pengoperasian aktuator, dan sistem Arduino Uno R3 :
Algoritma pemrograman mikrokontroler Pemrograman terhadap Arduino Uno R3 untuk pengoperasian sistem pengkondisian suhu digunakan IDE Arduino (Integrated Development Enviroment). Fungsi utama IDE Arduino, sebagai peng-comfile kode program menjadi hexa-desimal (bahasa mesin). Diagram alir pemrograman mikrokontroler Arduino Uno R3 secara keseluruhan, seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
Berdasarkan gambar ditunjukkan, bahwa diagram alir untuk pemrograman Arduini Uno R3 terdiri atas sejumlah tahapan, yaitu:
• konfigurasi pin
• deklarasi variabel (peubah)
• deklarasi konstanta (tetapan), (iv) inisialisasi
• program utama
• tampilan: sensor-1 (line1) dan sensor-2 (line-2)
• ambil dan kirim data,
• hasil keluaran: aktivasi blower fan dan sistem thermoelectric cooling.
1. Konfigurasi pin
Konfigurasi pin merupakan penentuan port/pin yang digunakan baik sebagai masukan atau keluaran. Port/pin tersebut dijadikan sebagai parameter dalam setiap pengalamatan program untuk penentuan pin pada Arduini Uno R3 baik untuk sensor LM35, LCD 2x16, dan keluaran berupa blower fan, dan sistem thermoelectric cooling.
2. Deklarasi variabel
Deklarasi variabel dilakukan untuk pendeklarasian jenis dari data yang harus dikerjakan.
3. Deklarasi konstanta
Deklarasi konstanta merupakan pemberian nilai konstanta pada program berdasarkan datasheet sensor yang merupakan. Dalam deklaarasi konstanta langsung disebut nilai, tidak digunakan tanda titik dua (:) seperti pada deklarasi variabel tetapi digunakan tanda sama dengan (=).
4. Inisialisasi
Inisialisasi adalah pemberian inisial terhadap program yang dibuat untuk mengetahui status setiap perintah pada program. Keberadaan inisialisasi diharapkan dapat mempersingkat perintah pada program selanjutnya.
5. Program utama
Program utama merupakan sumber dari pengontrolan program, karena semua perintah pada program diurutkan dari tampilan awal, pengambilan data, penampilan data pada LCD dan reaksi atau keluaran dari program yang dibuat.
6. Tampilkan suhu
Tampilkan suhu dilakukan untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada suatu ruangan atau tempat. Suhu ditampilkan dengan ketentuan untuk suhu ditampilkan pada baris kedua (posisi bawah).
7. Ambil dan kirim data Data suhu dan kelembaban yang ditampilkan terlebih dahulu harus dilakukan pengambil data dari sensor yang digunakan dengan perintah atau ketentuan yang sesuai dengan datasheet sensor yang digunakan. Setelah diperoleh datanya, maka data tersebut dikirim untuk dan selanjutnya ditampilkan pada LCD.
8. Keluaran
Keluaran akibat keberadaan sintaks program yang merupakan reaksi terhadap masukan dari sumber masukan atau sensor. Program untuk keluaran diperuntukan pengoperasian dua aktuator (berupa blower fan dan sistem TeC) akibat setiap perubahan yang terdeteksi oleh sensor.
Sintaks program Sintaks program berbasis bahasa C untuk mikrokontroler Arduino Uno R3 pada proses rancangan sistem pengkondisian suhu ruangan, yaitu:
#include "LiquidCrystal.h";
// Inisialisasi LCD dan menentukan pin yang dipakai
// Pin RS ke Pin 12
// Pin E ke Pin 11
// Pin D7 Ke Pin 2
// Pin D6 Ke Pin 3
// Pin D5 Ke Pin 4
// Pin D4 Ke Pin 5
LiquidCrystal lcd (12, 11, 5, 4, 3, 2);
// deklarasi variabel float
tempC; // float sensor 1 float
tempC2; // float sensor 2 int
tempPin = 0; // Masukan Analog dari sensor 1
int tempPin1 = 1; // Masukan Analog dari sensor 2
void setup() {
pinMode(10,OUTPUT); // Output Ke Blower
pinMode(13,OUTPUT); // Output Ke Kompresor
// Serial.begin(9600);
// Set jumlah kolom dan baris LCD
lcd.begin(16, 2);
// Tulis Temperatur di LCD
lcd.print("Tmp:BLF=");
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// Set cursor ke kolom 0 dan baris 1
// Catatan: Baris dan kolom diawali dengan 0
lcd.setCursor(9, 0);
// baca data dari sensor
tempC = analogRead(tempPin); // Bagian Sensor Suhu Ruangan
// konversi analog ke suhu tempC = (5.0 * tempC * 100.0)/1024.0; // Rumus pembacaan sensor LM35 ke Atmega 328
// tampilkan ke LCD
lcd.print(tempC);
lcd.print (" C");
Serial.print(tempC); // Kirim data ke serial
Serial.print(" C Suhu Sensor 1 // ");
// Serial.println(tempC);
if (tempC>=30) //jika temperatur >=30 derajat
digitalWrite(13,HIGH); // output digital high 1
else digitalWrite(13,LOW); // output digital low 0
delay(2000); // berhenti 2 detik untuk menunggu perubahan temperatur
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Tmp:STeC=");
lcd.setCursor(9, 6);
// baca data dari sensor
tempC2 = analogRead(tempPin1); // Bagian Sensor Suhu Kompresor
// konversi analog ke suhu
tempC2 = (5.0 * tempC2 * 100.0)/1024.0; // Rumus pembacaan sensor LM35 ke Atmega 328
// tampilkan ke LCD
lcd.print(tempC2); // float dari sensor 2
lcd.print (" C");
Serial.print(tempC2);
// Kirim data Ke serial
Serial.print(" C Suhu Sensor 2");
Serial.println();
// Serial.println
(tempC); if(tempC2>=10) //jika temperatur >=10 derajat
digitalWrite(10,HIGH); // output digital high 1
else digitalWrite(10,LOW); // output digital low
delay(2000); // berhenti 2 detik untuk menunggu perubahan temperatur
}
Daftar Pustaka :
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5095/17.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Saefurrochman , Arief Goeritno , Rakhmad Yatim , Dwi Jatmiko Nugroho. 2015. IMPLEMENTASI
SENSOR SUHU LM35 BERBANTUAN MIKROKONTROLER PADA PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN SUHU RUANGAN. Hal. 147 -155. Pada tanggal 30 Maret 2019
IMPLEMENTASI SENSOR SUHU LM35 BERBANTUAN MIKROKONTROLER PADA PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN SUHU RUANGAN
1. Pengintegrasian sensor suhu LM35 ke sistem mikrokontroler Arduino Uno R3
Tahapam pengintegrasian, adalah: (a) penetapan diagram pengawatan untuk sistem mikrokontroler yang dipilih, yaitu Arduino Uno R3 yang dapat langsung diunduh dari laman http://arduino.cc/en/uploads/Main/Arduino_ Uno_Rev3-schematic.pdf dan (b) pembuatan rangkaian sistem berbasis mikrokontroler Arduino Uno R3 berbantuan program aplikasi Proteus (Labcenter Electronics, 2007; E-MU, 2007; E-mu Systems, Inc., no year; Microcomputer System Design, no year; NETZSCH, no year).
2. Pemrograman mikrokontroler Arduino Uno R3
Tahapan untuk pemrograman, adalah: (a) pembuatan algoritma dalam bentuk diagram alir dan (b) penulisan sintaks pemrograman berbasis bahasa C (Burgess, 1999).
3. Uji verifikasi terhadap program
Tahapan uji verifikasi program berbasis bahasa C (Burgess, 1999) yang telah dibuat diujikan ke dalam program aplikasi Proteus (Labcenter Electronics, 2007; E-MU, 2007; E-mu Systems, Inc., no year; Microcomputer System Design, no year; NETZSCH, no year)., adalah: (a) pemantauan dan pengukuran suhu melalui simulasi pemberian kondisi berbeda terhadap sensor dan (b) penjelasan mekanisme pengoperasian aktuator untuk blower fan dan sistem thermoelectric cooling berdasarkan keadaan yang dideteksi oleh sensor.
Berikut adalah gambar Pengawatan antara sensor suhu, penampil (display), rangkaian pengoperasian aktuator, dan sistem Arduino Uno R3 :
Algoritma pemrograman mikrokontroler Pemrograman terhadap Arduino Uno R3 untuk pengoperasian sistem pengkondisian suhu digunakan IDE Arduino (Integrated Development Enviroment). Fungsi utama IDE Arduino, sebagai peng-comfile kode program menjadi hexa-desimal (bahasa mesin). Diagram alir pemrograman mikrokontroler Arduino Uno R3 secara keseluruhan, seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
Berdasarkan gambar ditunjukkan, bahwa diagram alir untuk pemrograman Arduini Uno R3 terdiri atas sejumlah tahapan, yaitu:
• konfigurasi pin
• deklarasi variabel (peubah)
• deklarasi konstanta (tetapan), (iv) inisialisasi
• program utama
• tampilan: sensor-1 (line1) dan sensor-2 (line-2)
• ambil dan kirim data,
• hasil keluaran: aktivasi blower fan dan sistem thermoelectric cooling.
1. Konfigurasi pin
Konfigurasi pin merupakan penentuan port/pin yang digunakan baik sebagai masukan atau keluaran. Port/pin tersebut dijadikan sebagai parameter dalam setiap pengalamatan program untuk penentuan pin pada Arduini Uno R3 baik untuk sensor LM35, LCD 2x16, dan keluaran berupa blower fan, dan sistem thermoelectric cooling.
2. Deklarasi variabel
Deklarasi variabel dilakukan untuk pendeklarasian jenis dari data yang harus dikerjakan.
3. Deklarasi konstanta
Deklarasi konstanta merupakan pemberian nilai konstanta pada program berdasarkan datasheet sensor yang merupakan. Dalam deklaarasi konstanta langsung disebut nilai, tidak digunakan tanda titik dua (:) seperti pada deklarasi variabel tetapi digunakan tanda sama dengan (=).
4. Inisialisasi
Inisialisasi adalah pemberian inisial terhadap program yang dibuat untuk mengetahui status setiap perintah pada program. Keberadaan inisialisasi diharapkan dapat mempersingkat perintah pada program selanjutnya.
5. Program utama
Program utama merupakan sumber dari pengontrolan program, karena semua perintah pada program diurutkan dari tampilan awal, pengambilan data, penampilan data pada LCD dan reaksi atau keluaran dari program yang dibuat.
6. Tampilkan suhu
Tampilkan suhu dilakukan untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada suatu ruangan atau tempat. Suhu ditampilkan dengan ketentuan untuk suhu ditampilkan pada baris kedua (posisi bawah).
7. Ambil dan kirim data Data suhu dan kelembaban yang ditampilkan terlebih dahulu harus dilakukan pengambil data dari sensor yang digunakan dengan perintah atau ketentuan yang sesuai dengan datasheet sensor yang digunakan. Setelah diperoleh datanya, maka data tersebut dikirim untuk dan selanjutnya ditampilkan pada LCD.
8. Keluaran
Keluaran akibat keberadaan sintaks program yang merupakan reaksi terhadap masukan dari sumber masukan atau sensor. Program untuk keluaran diperuntukan pengoperasian dua aktuator (berupa blower fan dan sistem TeC) akibat setiap perubahan yang terdeteksi oleh sensor.
Sintaks program Sintaks program berbasis bahasa C untuk mikrokontroler Arduino Uno R3 pada proses rancangan sistem pengkondisian suhu ruangan, yaitu:
#include "LiquidCrystal.h";
// Inisialisasi LCD dan menentukan pin yang dipakai
// Pin RS ke Pin 12
// Pin E ke Pin 11
// Pin D7 Ke Pin 2
// Pin D6 Ke Pin 3
// Pin D5 Ke Pin 4
// Pin D4 Ke Pin 5
LiquidCrystal lcd (12, 11, 5, 4, 3, 2);
// deklarasi variabel float
tempC; // float sensor 1 float
tempC2; // float sensor 2 int
tempPin = 0; // Masukan Analog dari sensor 1
int tempPin1 = 1; // Masukan Analog dari sensor 2
void setup() {
pinMode(10,OUTPUT); // Output Ke Blower
pinMode(13,OUTPUT); // Output Ke Kompresor
// Serial.begin(9600);
// Set jumlah kolom dan baris LCD
lcd.begin(16, 2);
// Tulis Temperatur di LCD
lcd.print("Tmp:BLF=");
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// Set cursor ke kolom 0 dan baris 1
// Catatan: Baris dan kolom diawali dengan 0
lcd.setCursor(9, 0);
// baca data dari sensor
tempC = analogRead(tempPin); // Bagian Sensor Suhu Ruangan
// konversi analog ke suhu tempC = (5.0 * tempC * 100.0)/1024.0; // Rumus pembacaan sensor LM35 ke Atmega 328
// tampilkan ke LCD
lcd.print(tempC);
lcd.print (" C");
Serial.print(tempC); // Kirim data ke serial
Serial.print(" C Suhu Sensor 1 // ");
// Serial.println(tempC);
if (tempC>=30) //jika temperatur >=30 derajat
digitalWrite(13,HIGH); // output digital high 1
else digitalWrite(13,LOW); // output digital low 0
delay(2000); // berhenti 2 detik untuk menunggu perubahan temperatur
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Tmp:STeC=");
lcd.setCursor(9, 6);
// baca data dari sensor
tempC2 = analogRead(tempPin1); // Bagian Sensor Suhu Kompresor
// konversi analog ke suhu
tempC2 = (5.0 * tempC2 * 100.0)/1024.0; // Rumus pembacaan sensor LM35 ke Atmega 328
// tampilkan ke LCD
lcd.print(tempC2); // float dari sensor 2
lcd.print (" C");
Serial.print(tempC2);
// Kirim data Ke serial
Serial.print(" C Suhu Sensor 2");
Serial.println();
// Serial.println
(tempC); if(tempC2>=10) //jika temperatur >=10 derajat
digitalWrite(10,HIGH); // output digital high 1
else digitalWrite(10,LOW); // output digital low
delay(2000); // berhenti 2 detik untuk menunggu perubahan temperatur
}
Daftar Pustaka :
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5095/17.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Saefurrochman , Arief Goeritno , Rakhmad Yatim , Dwi Jatmiko Nugroho. 2015. IMPLEMENTASI
SENSOR SUHU LM35 BERBANTUAN MIKROKONTROLER PADA PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN SUHU RUANGAN. Hal. 147 -155. Pada tanggal 30 Maret 2019
Jumat, 01 Februari 2019
EKONOMI TEKNIK #
PROPOSAL INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL SEDERHANA
FARID NUR CHOLIS
12416661
3IB04
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal ini tepat pada waktunya. Proposal ini membahas tentang Perancangan Instalasi Rumah Tinggal Sederhana.
Proposal ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Teknik . Dalam proposal ini membahas tentang Perancangan Instalasi Rumah Tinggal Sederhana. Kekurangan dalam makalah ini saya sadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam proposal ini tentunya banyak sekali dan kekhilafan, baik kata atau kalimat dan tata letak,
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan proposal pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ......................................................... 2
1.5 Tujuan .......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................ 3
2.1 Syarat Pemasangan Instalasi ...................................... 3
2.2 Identifikasi Hantaran dengan Warna ....................... 3
2.3 Pembagian Beban ....................................................... 4
BAB III LANGKA KERJA .............................................. 5
3.1 Langka Kerja Pemasangan ......................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ............................................................. 8
BAB IV Penutup ................................................................. 9
4.1 Kesimpulan ................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Instalasi yang diatur dalam PUIL 2000 adalah semua instalasi tenaga listrik dalam bangunan dan sekitar sampai dengan tegangan menengah arus bolak-balik 35 kV dan tegangan 1500 V arus searah, baik mengenai perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan pegujian, pelayanan, pemeliharaan, maupun pengawasannya, kecuali untuk keadaan khusus yang diatur dalam peraturan lain.
Rancangan instalasi listrik adalah berkas gambar rancangan dan uraian teknis yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Dalam proposal ini penulis akan merencanakan instalasi pada rumah bertingkat. Rancangan yang dibuat harus jelas dan mudah dipahami, sehingga tidak menemukan kesulitan dalam pemasangan.
Pada saat ini penerangan sangat dibutuhkan baik itu di kota-kota besar maupun di pedesaan yang sampai pada saat ini masih tidak terjamah akan energi listrik ini.Pada lokasi pedesaan yang tidak terjamah oleh energi listrik, sangat dibutuhkan energi listrik sebagai penerangan. Pada umumnya instalasi penerangan di pedesaan tersebut hanya menggunkan cara instalasi penerangan rumah tangga yang sederhana saja. Yaitu instalasi rumah sederhana yang tidak bertingkat, hal ini disebabkan karena lokasi pemukiman yang masih mungkin untuk dikembangkan kesamping.Pada insatalasi seperti ini menggunakan sekring 1 Fasa dengan 2 group.
Lain halnya dengan instalasi perumahan di kota-kota besar yang sangat sulit untuk mengembangkan bangunan ke samping. Maka orang akan melakukan pengembangan ke atas. Dengan hal ini maka instalasi yang digunakan adalah instalasi rumah bertingkat.Instalasi rumah sederhana pada saat ini merupakan sesuatu yang cukup vital bagi masyarakat. Tanpa adanya listrik maka secara tidak langsung suatu kegiatan manusia akan terganggu.
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) ?
- Bagaimana cara instalasi rumah sederhana tersebut?
1.3 Batasan Masalah
Peraturan instalasi rumah sederhana terdapat dalam PUIL 2000. Pada kegiatan kali ini hanya terbatas pada perancangan instalasi rumah sederhana. Yaitu rumah sederhana tidak bertingkat.
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan proposal ini adalah:
- Sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah ekonomi teknik
- Dapat membuat rancangan instalasi pada rumah tidak bertingkat
- Mahasiswa dapat memasang instalasi listrik dan perangkat – perangkat penunjang lainnya.
- Mahasiswa dapat memasang instalasi sesuai dengan ketentuan PUIL dan mengutamakan keselamatan kerja
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Syarat-syarat Pemasangan Instalasi Rumah
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah di buat oleh perencana berdasarkan denah rumah atau bangunan dimana instalasinya akan di pasang.Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang di terima dari pemilik bangunan atau rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus di penuhi dari yang berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah :
- Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan di pasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. Gambar instalasi, yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan di pasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titil lampu, saklar, dan kotak kontak, Panel Hubung Bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan di pasang
- Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang akan di perlukan antara lain:
- Rekapitulasi material
- Rekapitulasi daya
Oleh karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas semuan pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan instalasi tenaga pada suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan baik. Hal ini juga sangat berguna bagi kami sebagai mahasiswa tentunya agar nantinya bisa menjadi seorang perencana yang terampil.
2.2. Identifikasi hantaran dengan warna
Menurut Ir.E.Setiawan dalam bukunya yang berjudul “ Instalasi ListrikArus Kuat ” (1981:72) mengenai penggunaan warna untuk identifikasi hantaran berlaku ketentuan-ketentuan dibawah ini(pasal 720).
- Untuk hantaran pentanahan hanya boleh digunakan warna majemuk hijau-kuning. Wrana ini tidak boleh digunakan untuk tujujan lain.
- Pada instalasi dengan hantaran netral atau kawat tengah,harus digunakan warna biru .hanya pada instslasi hantaran netral atau kawat tengah, warna biru boleh digunakan untuk maksud lain, kecuali untuk menandai hantaran pentanahan.
- Pada instalasi fasa-tiga warna-warna yang harus digunakan untuk fasa-fasa nya ialah:
- Fasa 1(fasa R) : merah
- Fasa 2(fasa S) : kuning
- Fasa 3(fasa T) :hitam
Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan tetap maupun sementara, termasuk dalam perlengkapan hubung bagi.
Untuk pengawatan didalam peralatan listrik dianjurkan hanya diigunakan satu warna khususnya hitam, kecuali untuk hantaran pentanahan dan netral. Bila dipandang perlu , penggunaan warna dan warna majemuk lain didalam peralatan llistrik tiidak dilarang.
Kabel berselubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa, netral maupun pentanahan, asalkan isolasi yang telihat diujung kabel dibalut dengan pita berwarna yang sesuai dengan warna-warna tersebut diatas (ayat 720 f1).
2.3. Pembagian Beban
Menurut ir.E.Setiawan : “ Untuk installasi yang dihubungkan dengan tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas masing-masing fasa”
Instalasi di ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan gangguan sekecil mungkin harus dihubungkan denan lebih dari satu ranngkaian akhir dan sedapat mungkin dedngan fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya penerangan secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik, misalnya di gedung-gedung pertunjukian, toko-toko pasar dan sebagainya. Di gedung-gedung demikian, penerangan ruangan dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang, tangga dan tempat keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa. (ayat 84.1 A5).
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1. Langkah Kerja Pemasangan
Adapun cara ataupun langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam penginstalasian rumah sederhana yaitu :
- Melakukan survei ketempat pemasangan instalasi rumah
- Melakukan inventarisasi
- Membuat gambar single line, wearing diagram dan pemipaan agar lebih mudah pada perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
- Buat diagram pemipaan untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS,DLL
- Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik 2000
- Lakukan pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahulu di pasang
- Memberi label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa keluar, phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi kesalahan
- Menguji instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter atau dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan satuan mega)
- Melakukan pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar tunggal, saklar seri, dan stop kontak
- Memeriksa pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta dalam kotak sambung
- Memeriksa pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan instalasi
- Menunggu antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu
Berikut ini adalah gambar ranangan rumah yang akan dipasang instalasi dan perangkat lainnya :
Berikut ini adalah gambar rancangan rumah yang telah dipasangkan instalasi dan perangkat lainnya:
3.2. Alat dan Bahan
Berikut ini adalah daftar barang , harga barang , jumlah barang, dan daya yang dibutuhkan :
Daftar harga dapat berbeda antara toko satu dengan yang lainnya, daftar harga yang digunakan diperoleh dari situs belanja online, dan mata uang untuk harga setiap barang barang diatas menggunakan mata uang rupiah.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Demikian proposal ini saya sampaikan, dengan kesadaran akan moral dan tanggung jawab intelektualitas, makadari itu saya dapat menarik kesimpulan bahwa :
- Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi syarat perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti petunjuk standar yang adapada PUIL 2000.
- Dalam melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan observasi terlebih dahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara materi maupun non materi.
- Keselamatan kerja sangat diutamakan untuk menghindari terjadinya kerugian secara materi dan non-materi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.tokopedia.com/
[2] Badan Standar Nasional, persyaratan umum instalasi listrik 2000 ( PUIL 2000 ), SNI standar nasional Indonesia SNI 04 – 0225 – 2000.
[3] Yayasan Usaha Tenaga Listrik, 2001. Panduan INSTALASI LISTRIK untuk RUMAH berdasarkan PUIL 2000. CV. Yansa Mitrakarsa, Jakarta.
[4] https://pensicucuik.blogspot.com/2017/10/proposal-instalasi-listrik.html
[5] http://lihatd.blogspot.com/2012/05/proposal-instalasi-perumahan-sederhana.html
[6] https://www.bukalapak.com
Langganan:
Postingan (Atom)