Selasa, 23 Oktober 2018

EKONOMI TEKNIK #



MAKALAH EKONOMI TEKNIK
CASH FLOW




DISUSUN OLEH :
FARID NUR CHOLIS
12416661
3IB04





FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................

 

BAB 1 : PENDAHULUAN ......................................

1.1.  Latar Belakang  .....................................

1.2.  Rumusan masalah .................................

 

BAB 2 : PEMBAHASAN .......................................

2.1 Pengertian Cash Flow ............................

2.2 Penyusunan Cash Flow...........................

2.3 Perhitungan Cash Flow...........................

 

BAB 3 : PENUTUP................................................

3.1 Kesimpulan ............................................

 

DAFTAR PUSTAKA.................................





KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ilmiah tentang “Pertambangan dan Industri.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Lingkungan . Dalam makalah ini membahas tentang Pembangunan Pertambangan dan Pembangunan Industri serta masalah yang ditimbulkan. Kekurangan dalam makalah ini  saya sadari bahwa  dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam makalah ini tentunya banyak sekali dan kekhilafan, baik kata atau kalimat dan tata letak, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.



BAB 1
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang

Cash flow atau dalam bahasa indonesia yang bisa disebut dengan Aliran Kas ini termasuk kata-kata dalam bidang Akutansi yang tidak kami pelajari di jurusan kami, Mungkin bagi teman-teman yang pernah mempelajari di Jurusan Akutansi atau yang pernah menjalani aktivitas sebagai Enterpreneurship/Kewirausahaan pasti saja pernah mendengar kata-kata cash flow ini, Cash Flow ini bisa disebut juga dengan laporan keuangan/aliran kas sangat berguna bagi siapa saja yang ingin membuka usaha, agar proses keuangan dalam suatu usaha tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir dengan baik, dan agar pimpinan suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan pegawai-pegawainya, maka sangat penting dibuatnya Cash Flow

         Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan/investasikan.

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).







1.2 RUMUSAN MASALAH

         1.    Pengertian Cash Flow
         2.    Cara Penyusunan Cash Flow   
         3.    Cara Perhitungan Cash Flow








BAB 2
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Cash Flow

        Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

        Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :


  • Fungsi Likuiditas : Dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari                dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi  awal
  • Fungsi Anti Inflasi : Dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada                    daya belidi  masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat
  • Growth : Dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan                        dengan  jangka waktu relatif panjang

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok :


  • Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) : Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
  • Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) : Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
  • Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) : Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:


  • Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang  bersifat tunai.
  • Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
  • Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:


  • Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan  rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan  perubahan kas.
  • Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
  • Membantu manager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
  • Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

METODA CASH FLOW


  •   Operational Cash Flow (Aliran Kas Operasional)
Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan operasi. Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.


  • Financial Cash Flow (Aliran Kas Pendanaan)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima.

     Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau bahkan tahunan, bukan harian.



  • Investment Cash Flow (Aliran Kas Investasi)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.

    Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka perioda penca-tatannya adalah bulanan dan tahunan.

    Setelah anda melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasi-fikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas Pen-danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran Kas sederhana semacam ini lebih tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha kecil.

    Mengingat bahwa metoda ini, sesuai dengan namanya Metoda Cash Flow (arus kas tunai), maka metoda ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, metoda ini juga memiliki kelemahan.

    Kelemahan metoda ini adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu: Piutang dan Hutang.


2.2       Penyusunan Cash Flow

Langkah-Langkah Penyusunan Cash Flow ,yaitu :


  • Menentukan minimum kas
  • Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
  • Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
  • Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

PENYUSUNAN ALIRAN CASH FLOW

        Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan (profitabilitas) suatu kegitan usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow) yang dapat dihasilkan kegiatan tersebut. Sedangkan profitabilitas suatu rencana investasi ditentukan oleh perkiraan aliran dananya. Aliran dana itu sendiri menyatakan jumlah serta saat diterimanya pemasukan tunai (cash income) dan jumlah serta saat dikeluarkaanya biaya tunai (cash cost) suatu rencana investasi atau suatu kegiatan usaha.

          Aliran dana disusun dengan mempertimbangkan semua elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen biaya tunai (cast cost) pada setiap periode selama umur investasi tersebut. Biaya tunai yang dimaksud adalah meliputi semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk investasi (meningkatkan aktiva). Pengertian ini diperlukan untuk membedakaanya dengan biaya non-cash (book cost). Yang tidak mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan.sedangkan pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai atau pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan (account receivable)

         Dalam menyusun Cash Flow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu: Cash Flow disusun dengan basis tunai (Cash Basis). Hal ini berbeda dengan penyusunan Laporan Keuangan yang umumnya menggunakan Accrual Basis. 


Pada Cash Basis, pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan dilakukan dan biaya - biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan, bukan pada saat biaya timbul. Sedangkan pada Accrual Basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.



2.3       Perhitungan Cash Flow

 Perhitungan Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:



  • Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan. Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit).
  • Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang  dikeluarkan.
  • Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.

Rumus Cash Flow dan Contoh Perhitungannya :

Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:



  • Kas Masuk Bersih= EAT +  Penyusutan
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.


  • Kas Masuk Bersih= EAIT + Penyusutan + Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.


Komponen utama cash flow:



  • Initial cost (investasi)
  • Operational cost
  • Maintenance cost
  • Benefit / manfaat
·        Contoh Cash Flow


       Uraian
    Menurut lap. Akuntansi
Keterangan
Arus Kas
1. Pendapatan
Rp. 400 juta
Kas Masuk
Rp. 400 juta
2. Biaya-Biaya
    -Total Biaya
    -Penyusutan




Rp. 200 juta
Rp. 100 juta




Kas Keluar
Kas Masuk




Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
    3. Laba Sebelum pajak (EBT)



Rp. 100 juta
4. Pajak 50%
Rp.  50 juta
      Laba Setelah Pajak (EAT)
Rp. 50 juta

      Cash flow   =  EAT + Penyusutan                = 50 juta + 100 juta
                                                                              = 150 juta

    Catatan:

    EBT = Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
    EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)

  
    Contoh Gambar Diagram Cash Flow :







      cash flow suatu usaha selama periode 30 hari, (dalam bentuk tabel cash flow dan diagram cash flow):

Suatu perusahaan elektronik merencanakan untuk menambahkan alat, guna efisiensi dalam produksi suatu rangkaian elektonik. Alat tersebut digunakan selama satu bulan dengan biaya pengadaan sebesar Rp. 30.000.000,- . dengan biaya perawatan pada lima hari pertama dan setiap sepuluh hari seterusnya sebesar Rp. 3.000.000,- . Keuntungan yang didapat setiap sepuluh hari sebesar Rp. 35.000.000,- . Berapakah keuntungan total selama alat tersebut digunakan?
  
         
     Tabel Cash Flow 
       
             




       Diagram Cash Flow





    Dari tabel dan diagram dapat diperhitungkan total keuntungan selama memakai alat tersebut adalah :
[   
    3 X 35.000.000] – [30.000.000 + (6 X 3.000.000)] = 57.000.000
    Jadi keuntungan yang didapat sebesar Rp. 57.000.000,-



BAB 3
PENUTUP

3.1.  KESIMPULAN

Cash Flow ini bisa disebut juga dengan laporan keuangan/aliran kas sangat berguna bagi siapa saja yang ingin membuka usaha, agar proses keuangan dalam suatu usaha tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir dengan baik, dan agar pimpinan suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan pegawai-pegawainya, maka sangat penting dibuatnya Cash Flow.



DAFTAR PUSTAKA